Iklan

TAK INGIN KAMU





Tak Ingin Kamu

Song: Sigit
Written: sigit

Seandainya.. Kau tercipta.. Hanyalah untuk diriku..

Seandainya.. Kau mengerti.. Ku selalu memujamu..


Haruskahku.. Ungkapkan semua.. Perasaan cintaku ini..

Namun aku.. Tak kuasa.. Menerima jawabanmu..

Reff:
Aku tak ingin mencintaimu
Karena ku takut nanti ku kan terluka
Aku tak ingin menyayangimu
Karena ku takut nanti ku kan kecewa




Banyak dialami ole insan yang penuh dengan dosa tentang proses dalam mencintai seseorang. Sewaktu SMA Dulu, banyak sekali orang yang dengan tangguhnya berjanji sehidup sematidengan pasangannya sbgai buki kecintaannya pada kekasihnya. Walaupun, secara waktu janji tersebut hanyalah emosi sesaat pada waktu seusia seperti itu belum mengetahui kerasnya dunia dan tipu daya.

Cinta kalau di ceitakan tidak akan ada habisnya. Seperti mata air di air terjun yang tak terhitung banyaknya. Tak memandang orang itu penjahat, perampok, pelacur sekalipun mengalami fase dimana dia mengenal cinta, Dia mengenal sayang, dan dia berani berkorban demi cinta. Tak memandang dia seorang periang, dia seorang pemarah, ataupun dia seorang pendiam sekalipun dia akan merasakan yang namanya saling mencintai, menyayangi.

Sangat menjadi warna-warni dunia kalau kita mengenal cinta. Aku dulu sangat pendiam saat mengenal wanita yang memang aku anggap sempurna. Tapi, keterbelakanganku dalam pergaulan, membuat niatku yang menggebu ingi memilikinya menjadi tak menginginkannya. Sebut saja dia fitri. Saat itu aku masih kelas satu SMA mengenalnya. Culunnya aku saat itu merasakan syndrome yang belum dapat ditemukan obatnya bagi yang mengalami na yaitu  “Cinta”.

Entah kenapa setiap kali nonton sinetron ataupun telenovela begitu ingin aku mengatakan perasaanku seperti lakon utama dalam sinetron tersebut. Tapi, aku terkalahkan rasa takut kecewa, takut terluka. Namun, aku sangat memujanya,. Aku pun hanya bisa berandai-andai.

Perlawanan hati yang menginginkannya menjadi tak menginginkannya. Waktu itu memang tanpa kita mengerti kenapa kita mencitai, haruskah kita mencintai, bagaimana kita berkorban. Tapi, disaat itulah kita belajar dasar tentang cinta. Bertambahnya usia Insyaallah Loyalis bakal menemukan landasan kenapa kita perlu memperjuangkan sebuah rasa, sebuah cinta untuk kita menyambut bahtera dalam sebuah Nada sederhana kehidupan.

J
LihatTutupKomentar

Iklan