Iklan

Tenanglah Di Surga


Tenanglah Di Surga

Song: Sigit, Tamam
Written: Sigit, Tamam 



Senja dalam ingatanku jelas bayangmu


Teringat jelas senyum ramah nan syahdu di batas waktu


Teriring do'aku untukmu


Rasa gundah pun biaskan asa yang lalu


Bersama tawa, riang, canda, kalutmu di batas waktu


Teriring do'aku untukmu

 Reff:

Kini batas hampaku kian jelas


Saat rindu pergi bersamamu


Ingin kau tau tangisi pergimu


Sahabatku tenanglah di surga..


========================================================================


Saat kita kehilangan, tentunya baru kita merasa begitu sangat berartinya arti sesuatu tersebut. Apalagi kehilangan orang yang paling kita sayangi. Tentunya berbagai rasa sangatlah bertumpah ruah dalam ingatan tak perduli dulu kita jengkel di buatanya, kita di bikin menangis sejadi-jadinya oleh rasa sesal yang tak terbatas oleh apapun. Sehingga kita menjadi sangat bodoh.

Itu pula yang aku alami baru-baru ini, saat aku di tinggal pergi oleh Paman yang yang sudah aku anggap sebagai Ayah, Sahabat, Guru dalam kesahajaannya. dia masih muda dalam usianya. sdah terkena penyakit komplikasi jantung, liver, ginjal dan juga darah tinggi. aku datang disaat beliau sudah hampir putus asa di titik nadir. karena ada suatu dan lain hal aku gak ingin terlalu dekat tentang keganjilan apa yang aku rasa saat beliau diobati oleh berbagai orang.


yah, namanya orang sakit pengennya langsung sembuh seketika. Ada obat ini mau, ada obat itu mau asalkan bisa sembuh. yah itulah ambisi yang wajar dari setiap orang yang pernah merasakan sakit. Tapi, tanpa dia sadari ini semakin membuat parah tubuh yang berobat. Analoginya sederhana. seperti anti virus pada komputer, semakin banyak anti virus dalam satu komputer, seharusnyavirus-virus tidak berani mendekat karena kinerja anti virus sebagai pencegah masuknya virus dalam komputer dan pengobat virus yang menjangkit komputer. Tapi semakin banyak anti virus, malah akan membuat virus baru yang terbuat dari anti virus tersebut berupa trojan yang akan semakin menggerogoti kesehatan komputer tersebut dan memuat bingung kineja komputer tersebut.

dan itulah alasanku disaat aku di pepet oleh ayahku untuk membantu penyembuhan paman dengan jalur alternatif. tidak aneh-aneh saat itu aku melihat wajah paman yang bengkak karena racun dalam tubuhnya tidak bisa dikeluarkan karena ginjal yang tidak berfungsi.

terlalu panjang untuk di ceritakan.mungkin ini akan menjadi kisah sendiri kalo memang aku bisa d beri kekuatan untuk menulisnya.

yang jelas kenangan itu tak akan pernah aku lupakan walau secuil karena itu adalah kenangan terakhirku. tetap hargai orang yang berada disekitarmu, entah kamu benci gak ketulungan dengan sesorang, sebelum ajal memisahkan dan kamu akan menyesal.


perbanyaklah teman dan hilangkanlah persselisihan karena kita manusia yang di beri akal
LihatTutupKomentar

Iklan